Tutorial membuat Pitch Deck

 

Haiii teman teman online ku, balik lagi sama tulisan ku kali ini, gimana kabar kalian sebagai pembaca? Baik baik aja dong yang pasti hehehe semoga baik baik saja ya guys. Kali ini aku mau menulis blog bagaimana cara membuat Pitch Deck. Ada beberapa informasi yang akan aku share disini, semoga kalian suka dan selamat membacaa semoga bermanfaat yaa <3

 

Apa itu Pitch deck ?

Pitch deck adalah sebuah pemaparan yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan yang ada di dalam bisnis. Pitch deck digunakan untuk menjelaskan rancangan bisnis guna mendapatkan pendanaan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pitch deck dimanfaatkan saat kita ingin bekerjasama dengan pihak lain. Pitch deck biasanya dibuat menggunakan berbagai macam tools umum seperti PowerPoint, KeyNote, atau Prezi. Tak hanya untuk menjelaskan rencana bisnis. Pitch deck juga bisa di gunakan saat bertemu dengan perusahaan lain untuk bekerja sama atau orang yang akan menjadi calon Co-Founder.

Tujuan dari dibuatnya pitch deck adalah untuk menarik investor agar mau membiayai atau mendanai startup yang dibuat.  Oleh karena itu, dalam membuat pitch deck tidaklah boleh asal-asalan. Tampilannya haruslah menarik dan informatif. 

Lebih lanjut, dalam pitch deck biasanya terdiri dari beberapa slide dan menceritakan dengan jelas apa tujuan dan lingkup bisnis startup-mu.

 

 

 

Elemen yang diperlukan dalam pitch deck

  • Latar belakang masalah.
  • Solusi yang ditawarkan.
  • Produk atau layanan perusahaan.
  • Kondisi dan potensi pasar.
  • Rencana bisnis.
  • Poin unik yang membedakan dengan perusahaan lain.
  • Kompetitor.
  • Rencana pemasaran.

 

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat Pitch Deck

1. Buat pitch deck yang terdiri atas 10 – 15 slide

Saat melihat sebuah pitch deckseorang investor sebenarnya hanya ingin melihat garis besar dari produk yang sedang di buat. Dan karena waktu biasanya tidak banyak, kita harus bisa memberikan gambaran yang jelas dalam waktu singkat. Untuk itu, slide yang kamu persiapkan pun tidak boleh terlalu panjang. Kita boleh saja menyiapkan sebanyak mungkin data untuk menunjang presentasi , namun jadikan data tersebut sebagai lampiran (appendix).

2. Pahami segala hal yang kamu tulis di dalam pitch deck

 

Menurut Managing Partner Coffee Ventures Kevin Darmawan, VC ketika berhadapan dengan startup tahap awal biasanya tidak akan terlalu memikirkan akurasi data yang ditunjukkan para founder di dalam pitch deck. Mereka justru lebih ingin melihat bagaimana cara berpikir kalian dalam menemukan angka tersebut, dan bagaimana kalian menghubungkannya dengan bisnis kalian.

Biasanya angka yang mereka pasang memang kurang tepat. Namun apabila mereka bisa menjelaskan bagaimana mereka bisa mendapatkan angka tersebut, dan mengapa angka tersebut relevan untuk bisnis mereka, maka hal itu sudah menjadi nilai plus.

 

3. Gunakan ukuran huruf yang mudah terbaca

Pitch deck bukanlah sebuah laporan atau skripsi yang akan dibaca kata per kata oleh sang investor. Mereka biasanya akan membaca sekilas untuk menghemat waktu, dan berusaha menangkap apa sebenarnya produk yang kalian kembangkan.

Karena itu, ketimbang menggunakan teks yang banyak dan ukuran yang kecil, lebih baik kamu menggunakan ilustrasi yang mudah dipahami. Apabila kamu harus memasukkan teks, Guy Kawasaki menyarankan untuk menggunakan ukuran huruf yang besar, di atas 30.

 

4. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit dan bertele-tele

Selain untuk menghemat waktu, langkah ini pun perlu kalian lakukan agar sang investor bisa mudah memahami produk yang tengah kalian kembangkan.

 

Contoh kalimat rumit: “Kami membuat sebuah perpaduan teknologi kecerdasan buatan dan blockchain di dunia perbankan.”

Contoh kalimat sederhana: “Produk kami memungkinkan orang yang tidak mempunyai rekening bank untuk bisa bertransaksi online.”

 

 

5. Pelajari pitch deck dari perusahaan lain

Bagi founder yang baru pertama kali mendirikan startup, ada baiknya untuk mempelajari pitch deck yang buatan perusahaan lain, dan sukses mengantarkan pembuatnya mendapatkan pendanaan besar. Tidak perlu meniru seluruhnya, tapi cukup melihat cara mereka menampilkan data, lalu sesuaikan dengan kondisi startup yang akan dibuat.

Tips untuk Membuat Pitch Deck yang Baik

1. Gunakan aturan 10/20/30

Aturan yang cukup terkenal oleh Guy Kawasaki ini maksudnya adalah, pastikan slide-mu tidak lebih dari 10 slide, waktu presentasi tidak lebih dari 20 menit, dan ukuran font yang digunakan tidak kurang dari 30.

2. Awali dengan elevator pitch

Elevator pitch sendiri merupakan penjelasan yang luas dan singkat mengenai perusahaan. Sampaikan ini di awal dengan satu atau dua kalimat pembuka. 

Ini dapat menjadi daya tarik bagi calon investor untuk mengetahui lebih jauh perusahaanmu.

3. Masukkan demo

Hal berikutnya yang harus kamu perhatikan saat membuat pitch deck adalah demonstrasi produk.

Jangan lupa untuk memasukkan beberapa video atau foto yang menjelaskan seperti produk yang  dikembangkan perusahaanmu.

4. Sampaikan kesempatan pasar yang akan diraih

Ide perusahaanmu mungkin luar biasa, namun, kamu harus menjelaskan mengapa ide tersebut cocok diterapkan di target pasar yang dituju.

5. Sampaikan bagaimana kamu bisa mendapatkan pemasukan

Selanjutnya, dengan ide yang luar biasa tersebut, kamu harus menyampaikan kepada investor bagaimana ide tersebut bisa mendatangkan pemasukan bagi perusahaanmu.

6. Masukkan elemen grafis

Hindari hanya memasukkan tulisan pada presentasimu. Masukkanlah sedikit elemen-elemen pendukung berupa grafis atau gambar agar lebih menarik.

Hal ini penting terutama jika sedang menjelaskan hal-hal yang cukup berat seperti target pasar dan sebagainya.

7. Sampaikan lebih dalam tentang poin-poin utama

Seorang investor tentu lebih memerhatikan proyeksi keuangan, informasi teknis, competitive analysis, rencana pemasaran dan branding, serta tim manajerialmu.

Usahakan dapat menyampaikan ini secara dalam sehingga menarik perhatian investor.

8. Jaga percaya diri

Ingat, pitch deck adalah pembuka jalan untuk mengembangkan bisnis. 

Selayaknya presentasi pada umumnya, kamu haruslah tetap percaya diri dalam menyampaikannya


CONTOH PITCH DECK

Mungkin tulisan aku kali cukup untuk memberikan informasi  tentang bagaimana cara membuat Pitch Deck ini bisa memberikan manfaat buat kalian semua yang membaca isi tulisan aku <3.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Segmentation, Targeting, Positioning

Prototype dan Minimum Variable Product

ANALISIS VALUABLE,RARE,IMITATE, TO COST DAN ORGANIZED (VRIO)